ICW Adakan Pelatihan Pemantauan Dana Sektor Kehutanan
Antikorupsi, Jakarta, 29 Februari 2016 - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadakan pelatihan budget tracking dana bagi hasil sektor kehutanan. Pelatihan berlangsung di Hotel Santika Slipi, Senin 29 Februari 2016. Dalam pelatihan tersebut salah seorang narasumber pelatihan dari Biro Keuangan Kementerian Keuangan, Sri Ulina Manik, menjelaskan penerimaan dari sektor kehutanan mesti dimaksimalkan. Begitupun dengan celah-celah kebocoran yang harus diperkecil.
Untuk itu Kementerian Keuangan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera membangun sistem bernama Sistem Informasi Penata Usahaan Hasil Hutan (SIPUHH). Sistem tersebut akan diintegrasikan dengan sistem sebelumnya, yaitu Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Online (SIMPONI).
Sistem tersebut, lanjut Sri Ulina Malik, dapat memudahkan perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perhitungan tak lagi dilakukan secara manual, namun self-assessment. Contohnya, tiap pohon nantinya akan diberi kode barcode sehingga pemilahan pohon yang akan ditebang dapat lebih terseleksi. Hal itu, menurut Sri Ulina Malik juga akan berpengaruh pada kemudahan perhitungan jumlah biaya yang harus dibayarkan untuk penebangan pohon. Perusahaan akan mendapat surat kelengkapan apabila telah menuntaskan kewajiban pembayaran.
Adapun pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait tata kelola dana bagi hasil sektor kehutanan. Selain itu, juga untuk mendorong peran serta masyarakat dalam mengawasi penerimaan dan pengeluaran di sektor kehutanan khususnya Dana Bagi Hasil (DBH).
DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Narasumber lain pada diskusi hari pertama adalah Kepala Sub Direktorat Dana Bagi Hasil SDA Kementerian Keuangan, Anwar Syahdat. Peserta merupakan jaringan kerja ICW dari Provinsi Kalimantan Tengah, Riau, Jambi dan Banten. Adapun pelatihan masih akan berlangsung hingga Rabu 2 Maret 2016.
Penulis: Siti Juliantari
Editor: Egi Primayogha/Dewi Anggraeni