Herlambang Tak Tahu Hambalang

Proyek PT Dutasari Citralaras di sejumlah badan usaha milik negara, termasuk dalam pengerjaan Stadion Hambalang, Bogor, rupanya tak banyak diketahui PT MSons Capital, salah satu pemilik perusahaan itu. "Terus terang kami blank," ujar Direktur Utama PT MSons Capital, Munadi Herlambang, kemarin.

Munadi mengaku memperoleh informasi soal proyek Dutasari di BUMN dari pemberitaan di media massa. "Saya baca di Koran Tempo pada Sabtu pekan lalu," kata dia.

Dutasari disebut-sebut terlibat proyek Stadion Hambalang, yang oleh bekas Bendahara Umum M. Nazaruddin dituding sebagai salah satu tambang uang Ketua Umum Anas Urbaningrum. Penelusuran Tempo belakangan menemukan perusahaan itu dimiliki istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila; kawan sekampung Anas, Machfud Suroso; Roni Wijaya; dan MSons Capital. Penelusuran Tempo juga menemukan Dutasari mendapat sejumlah proyek dari BUMN, seperti PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan.

Athiyyah telah membantah kabar bahwa dirinya Komisaris Dutasari. Menurut Direktur Dutasari Roni Wijaya, Athiyyah mundur sejak Januari 2009 dan menjadi komisaris selama setahunan. Machfud juga mengaku sudah pecah kongsi. Adapun Adhi Karya dan PP menyatakan penunjukan Dutasari sebagai subkontraktor dilakukan dengan proper.

Menurut Munadi, untuk memperjelas duduk soal proyek-proyek itu, perusahaannya telah mengirim surat ke Dutasari pada Senin lalu. Isinya mempertanyakan munculnya pemberitaan mengenai proyek BUMN yang digarap PT Dutasari. "Kami mau tahu apakah proyek itu dikerjakan tanpa konfirmasi dari kami," katanya ketika dihubungi melalui telepon seluler milik Sekretaris Perusahaan MSons, Teguh Prasetyo, dari kantornya di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.

Munadi, yang menjabat Sekretaris Departemen Pemuda dan Olahraga Partai Demokrat, bercerita bahwa MSons memiliki 1.100 saham di Dutasari, berlangsung sejak 2008. "Tapi saham ini masih berupa kesepakatan yang diteken notaris saja. Belum ada investasi," kata Munadi.

Perkongsian itu, menurut Munadi, untuk menggarap hotel dan taman parkir di Jakarta. PT MSons berlaku sebagai konsultan teknik atau perusahaan yang menghitung pembiayaan konstruksi proyek, sedangkan PT Dutasari sebagai kontraktor teknik yang membangun proyek. "Tapi proyek yang seharusnya dibangun 2008 itu belum bisa dimulai karena masalah lahan," kata Munadi.

Munadi mengaku khawatir Direktur Utama PT Dutasari, Machfud Suroso, meminjamkan perusahaannya kepada orang lain untuk mengelola proyek tersebut. "Sebab, peminjaman perusahaan sering terjadi dalam tender proyek BUMN maupun pemerintah. Kami tak mau itu terjadi pada kami," ujarnya. TRI SUHARMAN | DIANINGSARI

Sumber: Koran Tempo, 21 Juli 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan