Gubernur Kaltim dan Rumah Dinasnya Seharga Rp 75 M
Sepi, Tak Pernah Didatangi Keluarga Suwarna
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Suwarna Abdul Fatah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 19 Juni lalu. Berarti, sudah tiga minggu Kaltim ditinggalkan pejabat nomor satunya. Bagaimana suasana di sana?
AKBAR.C-HENNY, Samarinda
Suwarna punya rumah dinas di Jl Gajahmada, Samarinda, yang baru tiga bulan rampung direnovasi. Menurut sumber di Pemprov Kaltim, rehab Lamin Etam (sebutan untuk rumah dinas gubernur) itu menghabiskan anggaran hampir Rp 75 miliar.
Jumat pagi lalu (7/7), ketika Kaltim Post (Grup Jawa Pos) mengunjungi Lamin Etam, suasananya sepi. Hanya ada dua pria berpakaian olahraga di lapangan sebelah rumah dinas gubernur itu.
Sejak Suwarna ditahan KPK pada 19 Juni lalu, rumah dinas itu sepi setiap hari. Ini sangat berbeda dengan hari-hari biasanya. Keluarga Suwarna juga tidak ada yang berada di sana.
Suwarna ditahan KPK karena diduga terlibat penyalahgunaan wewenang dalam izin pemanfaatan kayu di kawasan hutan di Kalimantan Timur. Kerugian negara diperkirakan Rp 3,2 triliun.
Kepala Rumah Tangga Lamin Etam, Dina, enggan diwawancarai. Saya tidak akan ngomong apa pun, katanya, seraya pergi meninggalkan wartawan koran ini.
Meski Pak Suwarna dan keluarganya tidak ada di sini (sejak 19 Juni), rumahnya tetap dibersihkan, ujar seorang pegawai yang tak mau disebutkan namanya.
Suasana sepi juga tampak di rumah pribadi Suwarna di Jl Rambai, Kompleks Voorfo Samarinda. Di rumah megah dengan satu lantai itu tak tampak adanya kegiatan. Masyarakat tak bisa leluasa mengamati rumah itu. Sebab, di halaman depan dipasang pagar setinggi dua meter, masih dilapisi polycarbonate setinggi 1,5 meter. Isi di dalam rumah itu pun tak bisa dilihat dari luar.
Di sisi kiri depan rumah itu terdapat pos jaga. Hanya ada dua orang dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas antara 8-12 jam. Mereka dibagi dalam 2 atau 3 sif sehari.
Ronald, 27, salah satu anggota Satpol PP mengatakan, sejak pindah ke Lamin Etam akhir tahun lalu, Suwarna dan keluarganya belum pernah menengok rumah pribadinya. Bahkan, kata dia, tidak ada satu pun tamu yang diterima di rumah pribadi tersebut.
Sejak pindah (ke Lamin Etam), Pak Suwarna belum datang ke sini, Mas. Keluarganya juga tak pernah kelihatan, bahkan tamu beliau juga tak pernah kelihatan, tutur Ronald.
Sejak ada informasi penahanan Suwarna oleh KPK, Ronald mengaku tak pernah melihat keluarga Suwarna datang. Setahu saya, keluarga Pak Suwarna standby di Jakarta, menunggu kepastian status beliau. Selama ini mereka nggak pernah ke sini, tuturnya. Ini dibenarkan Dani, 23, petugas Satpol PP lainnya. Memang, sejak Pak Suwarna ditahan, anak dan istri beliau belum pernah sekali pun datang ke rumah pribadi, ujarnya.(*)
Sumber: Jawa Pos, 10 Juli 2006