Generasi Muda Ramaikan Pameran Infografis Lawan Korupsi

Pameran Infografis Lawan Korupsi dengan tema Tren Korupsi 2010-2014 resmi dibuka hari ini, Kamis 26 Februari 2014 di Taman Menteng, Jakarta. Pameran ini merupakan salah inovasi ICW untuk menyediakan informasi publik tentang korupsi di Indonesia.

Kegiatan yang diramaikan di dunia maya dengan hashtag #GrafisAntiKorupsi ini dibuka oleh Koordinator ICW Ade Irawan. Lomba infografis kali ini didukung bahan kajian yang sebelumnya dibuat dengan bentuk formal. "Biasanya, kajian anti korupsi hanya dibaca oleh pegiat anti korupsi dan wartawan. Kita mau tren korupsi bisa disajikan lebih menarik dan dimengerti, sehingga masyarakat luas melihat bahwa bahaya laten korupsi harus dilawan bersama-sama," ujarnya.

Selama ini, masyarakat dinilai belum melihat bahwa bahaya korupsi sesungguhnya telah berdampak langsung pada mereka. Ade menegaskan, pemberantasan korupsi bukan hanya tugas ICW, KPK, serta aparat penegak hukum lainnya. Ia melihat praktik korupsi semakin lama semakin banyak dan semakin marak. "Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan, karena saat ini pola korupsi dilakukan secara berjamaah, terang-terangan, dan sistematis," ucap Ade.

Lomba infografis lawan korupsi merupakan salah satu formula gerakan melawan korupsi yang dikembangkan ICW, secara khusus menggerakkan generasi muda yang ikut berpartisipasi menyajikan fakta dan data soal korupsi yang lebih menarik dan mudah dipahami. "Saya berterima kasih kepada generasi antikorupsi muda yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ke depan kami harap semakin gerakan melawan korupsi semakin berkembang di semua elemen generasi muda," tegasnya. Sebelumnya, acara ini dibuka pada pukul 16.30 oleh petikan gitar dan lagu oleh seniman antikorupsi Iksan Skuter dengan beberapa tembang bertema gerakan melawan korupsi.

Kompetisi ini telah mengundang partisipasi desainer muda sejak Desember 2014 hingga pertengahan bulan Februari 2015. Kompetisi yang diikuti 255 karya infografis dan 44 karya motiongrafis yang melibatkan anak muda dari seluruh Indonesia. Karya-karya mereka akan dipamerkan di Taman Menteng hingga Minggu 1 Maret 2015. Selain pameran, masyarakat juga dapat ikut dalam diskusi dengan tema '1000 Cara Anak Muda Lawan Korupsi' serta panggung seni anti korupsi.

Setelah melalui beberapa rapat penjurian akhirnya panitia dan juri memutuskan pemenang lomba jatuh kepada enam pemenang, yaitu tiga orang pemenang infografis, Yusuf Alifi, Ega Pramudita, dan Dedy Heru, serta tiga orang pemenang motiongrafis, Esa Perkasa, Hartomo dan, Agus Sulistiono.

Esa Perkasa, juara pertama kompetisi motiongrafis mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi bersama ICW dalam gerakan melawan korupsi. Ia juga berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang melihat betapa jahatnya korupsi yang memiskinkan rakyat kecil. "Saya buat karya ini H-3 dan mendadak, tidak disangka saya bisa menang. Saya harap video saya bisa bisa menjadi penyadaran agar Indonesia bebas dari korupsi," tegasnya.

"Harapan saya, para pejabat dan koruptor bisa melihat hasil karya saya lewat media sosial, lalu sadar bahwa apa yang mereka lakukan merusak moral dan menyebabkan kemiskinan rakyat kecil," ungkapnya saat dihubungi antikorupsi.org.

Dengan mengambil konsep gedung-gedung yang runtuh, Mahasiswa ITS 10 November, Surabaya tersebut menggambarkan keruntuhan moral pemerintah saat ini. Gambaran ini terasa makin aktual melihat kontroversi KPK vs Polri yang gamblang menguak banyaknya pendukung koruptor yang ingin melucuti KPK dalam fungsinya memberantas korupsi.///

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan