Gayus Tak Sangkal soal Sony Laksono

Mantan pegawai pajak yang menjadi terdakwa korupsi dan pemberian keterangan palsu, Gayus HP Tambunan, Rabu (5/1), tidak menyangkal soal paspor atas nama Sony Laksono yang fotonya mirip dengannya. Namun, ia juga tak membenarkan paspor itu sebagai miliknya. Ia justru mempersoalkan kenapa salinan paspor milik Sony Laksono muncul di akun jejaring sosial milik Denny Indrayana, Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.

”Saya yakin sekali itu diperoleh dari mekanisme resmi. Satgas lembaga resmi, bukan? Tetapi, kenapa muncul di twitter pribadi,” kata Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu.

Paspor atas nama Sony Laksono tersebut diduga milik Gayus karena fotonya mirip dengan Gayus yang mengenakan wig dan bepergian ke Bali, November lalu. Nama Sony Laksono juga muncul saat Gayus didapati ke Bali dan menonton pertandingan tenis.

Seperti diakui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Patrialis Akbar, orang yang memakai paspor atas nama Sony Laksono pergi ke Makau pada 24-26 September 2010. Pada 30 September 2010, orang itu pergi ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Gayus diketahui 68 kali keluar tahanan selama periode Juli-November 2010.

Kuasa hukum Gayus, Adnan Buyung Nasution, menilai, isu kepergian Gayus ke luar negeri hanya akan mengalihkan upaya membongkar praktik mafia hukum dan mafia pajak. Jika benar, ia meminta kasus itu diusut tuntas. Namun, ia tak mau bertanya benar atau tidak isu itu kepada Gayus sebab ia merasa pernah dibohongi Gayus.

Menurut Kepala Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Maroloan Barimbing, sistem pembuatan paspor di imigrasi akan menolak jika ditemukan sidik jari yang sama meski data dan fotonya berbeda. Imigrasi juga tidak memegang paspor Sony Laksono. Foto dan data yang beredar di internet berasal dari pemindaian dokumen di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam mengatakan, Polri dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM membentuk tim gabungan untuk menyelidiki dugaan kepergian Gayus ke luar negeri selama ditahan di Rutan Brimob.

Denny Indrayana menduga, jika benar Gayus ke luar negeri, kemungkinan untuk menyelamatkan asetnya. Namun, menguak motif dugaan kepergian Gayus itu tak boleh dilepaskan dari upaya untuk membongkar praktik mafia peradilan dan mafia pajak.(WHY/FAJ/ANA)
Sumber: Kompas, 6 Januari 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan