Gamawan Fauzi Jadi Calon Gubernur Sumbar

Partai Bulan Bintang dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Barat sepakat berkoalisi mencalonkan Gamawan Fauzi SH MM sebagai calon gubernur Sumbar dalam pilkada bulan Juni nanti. Peraih Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) yang kini menjabat Bupati Solok itu dipasangkan dengan Prof Dr H Marlis Rahman MSc, Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi se-Indonesia, sebagai calon wakil gubernur.

Pasangan bakal calon gubernur dan wagub itu dideklarasikan dalam suatu forum terbuka dan dihadiri ratusan orang dari berbagai kalangan di Padang, Kamis (17/3). Hadir dalam acara itu antara lain kalangan ilmuwan, sejumlah tokoh pemuda, dan mantan pejabat daerah Sumbar.

Dr H Saidal Bahauddin SKM, Ketua DPW PBB Sumbar, mengatakan, pertemuan intensif sejak tanggal 5 Maret dan baru dua hari terakhir ada keputusan. Pasangan yang menjadi paket PBB dan PDI-P untuk calon gubernur dan wagub Sumbar periode 2005-2010 adalah Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman, katanya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Sumbar H Syamsi Hasan mengatakan, bila masyarakat ingin perubahan, tidak status quo, kami menilai tokoh yang cocok adalah Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman. Kedua partai bersinergi; keagamaan dan kebangsaan. Inilah sebenarnya akar budaya Minang dan modal tokoh-tokoh nasional asal Sumbar, ujarnya.

Menurut HM Rani Isamel, seorang pengusaha Minang yang didaulat memberikan sambutan mewakili masyarakat, pasangan Gamawan dan Marlis sebagai calon gubernur dan wagub Sumbar mendatang adalah pasangan ideal. Birokrat yang bersih dan teknokrat yang sudah malang melintang.

Rani mengatakan, 10 tahun lalu sampai sekarang, Gamawan tak pernah berubah. Tetap tidak mau menerima pemberian orang. Ia contoh pejabat yang bersih, anti-KKN, dan banyak terobosan dalam program kerjanya. Atas dasar itulah, barangkali ia menerima penghargaan bergengsi Bung Hatta Anti-Corruption Award Tahun 2004, ujarnya.

Dalam menentukan pilihan pemimpin Sumbar masa depan, menurut Rani, masyarakat Sumbar tidak perlu melihat asal usul daerahnya, tetapi harus dipertimbangkan potensi pribadi calon, sebagai SDM yang berkualitas dan aset daerah yang harus didayagunakan. Ini yang harus dipertimbangkan,katanya.(nal)

Sumber: Kompas, 19 Maret 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan