Gagal Lantik BG, Presiden Harus Pilih Kapolri Bebas Korupsi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan baru akan membatalkan pelantikan tersangka Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan (BG) minggu depan. Kabarnya muncul nama lima calon Kapolri yang dirasa tepat untuk memegang komando Kepolisian yaitu Komjen Budi Gunawan, Komjen Badrodin Haiti, Komjen Suhardi Alius, Komjen Putut Eko Bayu Seno, dan Komjen Dwi Priyatno.

Dari lima nama tersebut diharapkan posisi Kapolri sebagai kepala nomer satu lembaga penegak hukum dapat di isi oleh sosok yang bersih dari korupsi. Pasalnya, Kepolisian adalah lembaga penegak hukum yang seharusnya yang tidak ternodai oleh korupsi.

“Kita harapkan proses pengambilan keputusan Presiden dalam mengisi Kapolri setelah membatalkan tersangka BG di isi oleh yang lebih bersih, meskipun mungkin kadar bersih dari korupsinya tidak sesempurna yang kita harapkan,” kata Koordinator Devisi Investigas dan Publikasi ICW Tama S. Langkun.

Yang terpenting, lanjutnya, ICW mendorong agar proses pencalonan Kapolri harus dapat transparan tanpa ada intervensi dari pihak siapapun. Selain itu para calon harus dapat mengikuti tes secara prosedural dan sistematis.

Dalam hal ini, sesuai dengan peraturan UU, melakukan proses musyawarah dewan jabatan dan kepangkatan tinggi Polri. Karenanya dalam hal ini, posisi KPK hanya dapat memberikan usualan kepada Presiden Jokowi.

“Kita tidak tahu siapa, yang terpenting ikuti tatanan dan aturan,” tegasnya.

Sementara itu, dari kelima nama calon Kapolri yang telah di usulkan oleh Kompolnas. Nama Komjen Dwi Prayitno dinilai salah satu kandidat kuat yang dapat menduduki jabatan Kapolri kedepannya. kinerja yang baik dan bagus semasa menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu tolak ukur kelayakan. Eko Haryanto Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) menilai bahwa Komjen Dwi Prayitno dinilai tepat. Semasa jabatannya sebagai Kapolda Jateng tidaklah lama. Namun, Komjen Dwi Prayitno dapat menyelesaikan kasus korupsi yang dilakukan oleh Bupati Rembang Moc Salim.

“Iya, saya rasa Komjen Dwi Prayitno bagus dan layak. Dengan pengalamanya  menyelesaikan kasus korupsi di Jateng tidaklah lama,” ujar dia.

Ketepatan menyelesaikan kasus korupsi di Rembang dapat menjadi rekam jejaknya. Sebelumnya empat Kapolda Jateng yang pernah menjabat tidak mampu mengusut tuntas kasus korupsi di Rembang.

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan