Facebooker Pendukung Tembus 150 Ribu

Jumlah pendukung Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi yang ditahan polisi, di situs jejaring sosial Facebook sudah melewati angka 150 ribu.

Hingga pukul 23.00 WIB kemarin, total penyokong sudah 102.951 orang. Padahal, sekitar tiga jam sebelumnya, jumlahnya masih sekitar 70 ribu. Pada akun "Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto" itu juga terpampang 258 foto dan 21 video yang diunggah oleh para pendukung.

Usman Yasin, pencipta akun itu, berharap target 1 juta pendukung tercapai pada Jumat pekan depan. "Mereka kooperatif, kok ditahan," katanya ketika dihubungi di Bengkulu kemarin. Pria 44 tahun itu adalah Ketua Yayasan Lembak, Bengkulu. Akun tersebut dibuat pada Kamis lalu sekitar pukul 14.30 WIB di rumahnya, Jalan Danau Raya Nomor 59, Panorama, Bengkulu. "Semangat perjuangan mereka sama dengan semangat saya," ucap Usman, yang juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Bibit dan Chandra kini "diasingkan" di Markas Brimob Polri Kelapa Dua, Depok. Mereka ditahan sejak Kamis lalu atas tuduhan menyalahgunakan wewenang dan menerima suap dari Anggoro Widjojo, bos PT Masaro Radiokom. Muncul dugaan pemidanaan keduanya merupakan rekayasa. Tapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap penahanan itu sebagai hal yang wajar.

Ada pula sebuah blog dukungan di alamat http://membelakpk.blogspot.com/, yang menyediakan formulir petisi "Pernyataan Jaminan Pribadi untuk Pembebasan Pimpinan KPK Nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah". Petisi ditujukan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Dalam formulir sudah tertera nama-nama tokoh yang pada Jumat lalu menjaminkan diri untuk pembebasan Chandra dan Bibit.

Pengunjung blog bisa leluasa mengunduh dan menuliskan namanya dalam daftar itu. Pernyataan jaminan lantas dikirim ke alamat surat elektronik pembelakpk@gmail.com.

Usman mengaku diperingatkan oleh seseorang lewat Facebook agar tak meneruskan gerakan pro-KPK. “Saya tak takut,” kata dia. NUR ROCHMI

Sumber: Koran Tempo, 1 November 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan