Erry Bersedia Masuk Tim Seleksi Ketua KPK

Anggota staf ahli Komisi Pemberantasan Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas, dan Ahmad Syafi'i Ma'arif, penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan bersedia menjadi anggota panitia seleksi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya bersedia, tapi tergantung, apakah ada pertimbangan efisiensi pemilihan ketua baru ini," ujar Erry ketika dihubungi Tempo kemarin. Erry merasa perlu menyatakan efisiensi pemilihan Ketua Komisi, yang segera berakhir Desember 2011. Sebab, dengan sisa tujuh bulan ini, menurut Erry, praktis selama 2010 hanya akan diisi proses pemilihan.

"Rata-rata proses pemilihan memakan waktu enam bulan, bahkan waktu saya dulu delapan bulan," ujarnya. Sehingga Ketua Komisi terpilih baru bisa memimpin pada awal 2011.

Kosongnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi setelah mundurnya pelaksana tugas Ketua Komisi, Tumpak Hatorangan Panggabean, menurut Erry, tidak melanggar hukum dan tidak bisa dikenai sanksi. Putusan empat pimpinan yang ada masih sah asalkan tidak diintervensi dari luar. "Intervensinya, ya, dikriminalkan-lah, dipraperadilankan-lah," kata mantan Ketua Tim Nasional Pengalihan Bisnis TNI ini.

Menurut Erry, Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi memang mensyaratkan kosongnya pimpinan harus segera diganti dengan seleksi seperti biasa. "Saya bersedia, dengan mengemukakan alasan efisiensi tadi, tapi hingga kini saya belum dihubungi secara formal," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Syafi'i Ma'arif. "Ada tawaran beberapa waktu lalu melalui staf Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, yang meminta saya apakah bersedia atau tidak," ujarnya kemarin. "Kalau Presiden memang meminta, demi kepentingan bangsa, saya bersedia."

Nama-nama calon panitia seleksi Ketua KPK sudah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ada 10 nama yang sudah disetorkan. Erry Riyana disebut-sebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar masuk sebagai usulan panitia seleksi oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.

Patrialis dalam kunjungan kerjanya di Medan kemarin menyatakan, selain Erry, nama yang diusulkan kepada Presiden adalah penasihat PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif dan praktisi hukum Todung Mulya Lubis.

Todung mengaku belum dihubungi mengenai kesediaannya masuk dalam tim seleksi Ketua KPK. "Saya tidak tahu karena saya belum dihubungi," kata Todung kepada Tempo. DIANING SARI | TOMMY
 
Sumber: Koran Tempo, 3 Mei 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan