Dugaan Suap DPR; Jhony Allen dan Enggartiasto Diperiksa

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Ketua Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat Jhony Allen dan anggota Komisi V DPR dari Partai Golkar, Enggartiasto Lukita. Keduanya dimintai keterangan seputar kasus dugaan suap yang melibatkan Abdul Hadi Djamal.

Enggartiasto datang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar pukul 07.00, sedangkan Jhony Allen datang dua jam kemudian. Jhony datang dengan mengendarai mobil Ford Everest dan dikawal belasan orang. Jhony diperiksa hingga pukul 14.40.

Seusai pemeriksaan, Jhony Allen tidak bersedia menjelaskan secara detail terkait dengan pemeriksaannya tersebut. Ia tidak menjawab ketika ditanya soal aliran dana senilai Rp 1 miliar. ”Tanya saja kepada Abdul Hadi,” ujar Jhony.

Menurut Abdul Hadi, Jhony telah menerima uang darinya sebesar Rp 1 miliar pada 27 Februari. Abdul Hadi ditangkap seusai menerima dana dari rekanan Departemen Perhubungan senilai Rp 54,55 juta dan 90.000 dollar AS.

Jhony juga tidak bersedia menjelaskan perihal pertemuan di Hotel Four Season, yang disebut-sebut Abdul Hadi. Ia hanya mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan informal, yang dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terkait dengan pengaruh kondisi global terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ”Tak ada apa-apa di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Enggartiasto mengaku hadir dalam pertemuan di Four Season. Namun, ia pun menyatakan, pertemuan tersebut hanya untuk menyamakan persepsi. Tidak ada pembicaraan mengenai kenaikan anggaran dana stimulus.

Emir Moeis
Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan, KPK berencana akan meminta keterangan dari Ketua Panitia Anggaran DPR Emir Moeis pada Selasa (14/4).

Seperti diwartakan, Adnan Topan Husodo dari Indonesia Corruption Watch meminta KPK untuk memeriksa anggota DPR yang lain, termasuk Emir Moeis. Itu disebabkan dana stimulus fiskal tempat proyek yang diharapkan Hontjo Kurniawan ditetapkan dalam rapat kerja antara Panitia Anggaran dan pemerintah pada 23-24 Februari. Besar dana stimulus untuk Sulawesi Selatan adalah sekitar Rp 740 miliar (Kompas, 18/3).

Kesimpulan rapat ditandatangani Ketua Panitia Anggaran DPR Emir Moeis dan empat wakil ketua, antara lain, adalah Jhony Allen Marbun. Menteri Keuangan Sri Mulyani bertindak sebagai wakil dari pemerintah (Kompas, 18/3). (ana)

Sumber: Kompas, 14 April 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan