Dua Nama Calon Pimpinan KPK Diserahkan SBY ke DPR

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin menyerahkan dua nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil penjaringan panitia seleksi (pansel) kepada DPR. Presiden meminta parlemen memilih secara tepat salah seorang di antara dua calon tersebut.

"Dua calon itu adalah kandidat terbaik yang dipilih panitia seleksi. Saya percaya pula bahwa dua calon tersebut dapat dipilih DPR dengan tepat," ungkap SBY dalam rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Presiden menjelaskan, dua kandidat itu, yakni Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas, telah dipilih pansel yang memiliki integritas dan kredibilitas tinggi. "Presiden tidak diberi kewenangan dan intervensi apa pun. Itu saya pegang teguh dan saya jalankan," ungkap SBY.

SBY juga optimistis siapa pun yang terpilih nanti bisa menjalankan tugas dengan baik. "Kita ingin KPK aktif menjalankan tugas. Sebab, itu kontrak kita untuk memberantas korupsi, termasuk yang dilakukan oleh KPK," papar SBY.

Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan siap memproses lebih lanjut dua nama calon pimpinan KPK tersebut. Sesuai dengan prosedur, pimpinan segera meneruskan hasil seleksi itu ke komisi III untuk dipilih satu nama. "Kita punya harapan yang sama, punya pimpinan KPK yang berani dan profesional," ujar Marzuki di gedung DPR kemarin.

Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan, alat kelengkapan yang akan ditugasi melakukan fit and proper test memang belum diputuskan rapat badan musyawarah (bamus). Meski begitu, hampir dipastikan tugas tersebut dilimpahkan ke komisi III yang membidangi hukum.

Dia mengatakan, fit and proper test terhadap Busyro dan Bambang baru dilakukan setelah Lebaran. Agenda itu berlangsung sesudah komisi III menyelesaikan fit and proper test hakim agung. "Soalnya, itu sudah masuk dulu. Kalau KPK didahulukan, nanti Mahkamah Agung marah," canda Tjatur, yang juga ketua FPAN, lantas tertawa.

Karena itu, dia memperkirakan fit and proper test untuk memilih pimpinan baru KPK bisa dihelat setidaknya dua minggu sesudah Lebaran. "Mungkin sekitar awal Oktober," tegasnya. (sof/dyn/pri/c11/kum)
Sumber: Jawa Pos, 1 September 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan