Desak Pemberantasan Mafia, Koalisi 99 Deklarasikan Tritura

Di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Koalisi 99 Lembaga dan Tokoh Masyarakat membacakan tiga tuntutan rakyat melawan kebohongan pemberantasan korupsi dan mafia.

"Presiden Repulik Indonesia, sebagai Kepala Negara, harus memimpin sendiri, tanpa kebohongan, dengan sungguh-sungguh dan tidak sebatas wacana, untuk melakukan perang melawan korupsi, mafia pajak dan mafia hukum," tegas budayawan Radhar Panca Dahana, membacakan poin pertama tritura.

Poin kedua, menuntut pemerintah membersihkan institusi kepolisian, kejaksaan, pengadilan, direktorat jenderal pajak, kementerian hukum dan HAM, serta lembaga negara lain dari pejabat yang menjadi bagian dari mafia hukum. Ketiga, mendesak KPK memimpin dan menuntaskan pengusutan secara hukum skandal Gayus Tambunan dan perusahaan pengemplang pajak, bersama-sama dengan Kepolisian dan Kejaksaan.

Radhar mengatakan, koalisi 99 memilih KPK sebagai tempat deklarasi karena lembaga antikorupsi ini dinilai masih menjadi tumpuan harapan rakyat dalam upaya pemberantasan korupsi dan mafia hukum. "Ketika lembaga lain sudah tidak memiliki legitimasi, tidak ada tempat lagi untuk menoleh selain ke KPK," ujarnya.

Sebelum deklarasi tritura, sejumlah perwakilan koalisi menemui pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Bibit Samad Riyanto. Koalisi meminta KPK bersikap tegas dalam pengambilalihan penanganan kasus Gayus. "Kita ingin KPK tidak terlihat gamang di mata masyarakat," tukas koordinator divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah.

Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam jumpa pers bersama Koalisi 99 menegaskan komitmen KPK dalam penuntasan kasus Gayus. Busyro menyebut kasus yang melibatkan mantan pegawai Dirjen Pajak Gayus Tambunan ini adalah kasus struktural. "Gayus tidak mungkin bermain sendiri. Pasti ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini," tukas Busyro.

KPK telah mulai bergerak mengusut kasus ini dengan memanggil sejumlah pejabat terkait. "Fokus pemeriksaan terhadap gaysu adalah dari mana dan kemana aliran uang dari dan menuju Gayus. Soal Gayus kabur ke Makau atau Bali, biar Polisi yang menyelesaikan," pungkas Busyro. Farodlilah

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan