Depag Bentuk Badan DAU

Terbentuk Paling Lambat Maret 2010

Departemen Agama merencanakan membentuk badan baru yang khusus mengelola dana abadi umat. Dana sebesar Rp 1,7 triliun yang sebelumnya dibekukan akan dikelola dan digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan keagamaan serta kemasyarakatan.

Rencana pembentukan Badan Pengelola Dana Abadi Ummat (DAU) itu disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali seusai peringatan Hari Amal Bakti Ke-64 di Kantor Departemen Agama (Depag), Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (4/1). Menurut Suryadharma, perubahan nama dari departemen menjadi kementerian tidak akan berpengaruh pada struktur kepegawaian.

"Perubahan nama tidak berpengaruh pada fungsi-fungsi yang ada. Dirjen (direktorat jenderal), sekjen (sekretaris jenderal), dan badan namanya tetap. Belum ada penambahan satuan kerja, kecuali satu badan baru," katanya.

Satu badan baru yang dimaksud Menteri Agama adalah Badan Pengelola DAU. Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat menjelaskan, badan tersebut dibentuk untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Badan Pengelola DAU bertugas merencanakan, mengorganisasikan, mengelola, dan memanfaatkan DAU. Pengelolaan DAU oleh badan khusus itu diperlukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Paling lambat Maret
Menteri Agama menargetkan Badan Pengelola DAU itu bisa terbentuk paling lambat bulan Maret mendatang. "Minggu-minggu ini perpres (peraturan presiden)-nya akan disampaikan ke Setneg (Sekretariat Negara). Perpres itulah yang nantinya menjadi dasar hukum Badan Pengelola DAU," tuturnya.

Tahun ini, jumlah DAU yang akan diaktifkan kembali sebesar Rp 1,7 triliun. Dana itu berasal dari kumpulan dana yang diperoleh dari hasil efisiensi biaya penyelenggaraan haji.

Sesuai dengan peraturan, lanjut Bahrul, DAU akan dikelola dan dimanfaatkan untuk membiayai penyelenggaraan haji apabila diperlukan.

Selain itu, DAU juga akan dimanfaatkan untuk pendidikan dan dakwah, kegiatan sosial dan ekonomi, kesehatan, penyediaan sarana-prasarana ibadah, dan sebagainya.

Lima garapan
Sementara itu tema yang diusung dalam Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini adalah "Membentuk Masyarakat Mulia Menuju Bangsa yang Mulia".

Suryadharma menegaskan, tema itu merupakan kata kunci penting bagi Kementerian Agama yang memiliki tugas garapan di bidang pembangunan akhlak.

Ia juga menjelaskan, ada lima bidang garapan yang harus dilakukan dalam pembangunan bidang keagamaan, di antaranya peningkatan kualitas kehidupan beragama, peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, serta penciptaan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. (NTA)

Sumber: Kompas, 5 Januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan