Dana Busung Lapar untuk Beli Mobil Mewah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur mempertanyakan langkah pemerintah setempat yang menggunakan dana busung lapar untuk membeli 5 unit mobil Kijang Innova.

Kupang -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur mempertanyakan langkah pemerintah setempat yang menggunakan dana busung lapar untuk membeli 5 unit mobil Kijang Innova. Pemerintah dituding secara sepihak menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah Rp 800 juta itu tanpa persetujuan DPRD.

Pertanyaan itu membuat Sidang Paripurna DPRD kemarin di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang membahas perubahan APBD berlangsung tegang. Ketua Fraksi Gabungan Yucundianus Lepa membenarkan kejadian ini. Saya sangat kesal, katanya.

Di menceritakan, sebelum masalah busung lapar terungkap, pemerintah daerah pernah mengusulkan pembelian 15 unit mobil baru, masing-masing 10 unit untuk kendaraan operasional pemerintah dan 5 unit untuk mobil operasional komisi-komisi di DPRD.

Namun, karena ada kejadian luar biasa kekurangan gizi dan busung lapar, pemerintah dan DPRD sepakat program itu dibatalkan. Anggarannya dialihkan untuk penanganan busung lapar. Tapi, kata Lepa, kenyataan yang terjadi justru pemerintah diam-diam membeli 5 unit mobil.

Kekesalan juga diungkapkan anggota Fraksi Partai Golkar, Frans Dima Lendes. Mengapa staf gubernur masih membeli 5 unit mobil? ujarnya.

Direktur Perkumpulan Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat Nusa Tenggara Timur Sarah Lery Mbuik juga mengecam keras tindakan pemerintah itu. Padahal masyarakat kan lebih membutuhkan, katanya.

Protes DPRD dan anggota masyarakat itu diterima Gubernur Piet A. Tallo. Dia berencana membatalkan pembelian 5 unit mobil itu. Anggap saja kami tidak pernah membeli mobil, ucapnya. JEMS DE FORTUNA

Koran Tempo, 13 Otkober 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan