Cucu Bibit Bertanya Eyang Kakung Kok Nggak Pulang-Pulang?

PENAHANAN Bibit Samad Rianto menjadi cobaan berat buat keluarga. Istrinya, Sugiharti, bahkan sangat kaget begitu suami tercinta harus hidup dalam kurungan Rutan Mako Brimob Kepala Dua. Sampai-sampai, wanita 59 tahun itu harus libur dari bekerja sebagai perawat di dua klinik di kawasan Jakarta Selatan.

''Sebenarnya hati nangis, tapi bibir tetap senyum. Nanti ndak ngenes,'' ujar ibu empat anak itu saat dihubungi Jawa Pos di Jakarta kemarin (31/10).

Wanita yang akrab dipanggil Titik itu memang berusaha menahan dalam-dalam kesedihannya. Sebab, dia tak ingin sanak keluarga yang melihatnya ikut bersedih. Apalagi, semua anak dan cucunya sekarang pulang ke rumahnya di Ciledug, Tangerang, Banten. ''Yang dari Lombok juga pulang,'' ujarnya menyebut anak ketiga buah pernikahannya dengan Bibit, Endah Sintalaras.

Anak-anak Bibit pun berusaha tegar menghadapi cobaan yang diterima ayah tercinta tersebut. Karena itu, tak ada di antara mereka yang meneteskan air mata. Suasana rumah Bibit tadi malam malah ramai dengan kehadiran cucu-cucunya.

''Soalnya, semua cucu pada datang. Kalau anaknya nangis, ibunya nangis, lha bapaknya jadi puyeng,'' ujar perempuan asli Purworejo, Jawa Tengah, itu lantas tersenyum.

Anak-anak terus menguatkan hati wanita berambut panjang itu agar senantiasa tegar. Titik pun tak putus mendoakan belahan jiwanya. ''Saya melekan terus. Wirid, doa, semoga bapak sehat dan tabah,'' ujarnya lirih.

Cucu Bibit sebenarnya merasakan ada yang kurang di rumah kakeknya. Sebab, mereka tak mendapati sang kakek berada di rumah seperti biasanya. Mereka terus bertanya kepada Titik. ''Eyang kakung kok nggak pulang-pulang,'' kata Titik menirukan ucapan cucunya. Untuk membujuk mereka, Titik mengatakan bahwa eyangnya sedang pergi ke suatu tempat dan harus menginap.

Beberapa kerabat yang tak sempat ke rumah pun menyampaikan keprihatinan lewat telepon. Mereka memberi support agar Titik tetap tegar dan yakin Tuhan akan menolong. Ada juga yang menelepon sambil menangis.

Kemarin Titik hendak menjenguk Bibit di rutan. Dia membawakan sejumlah barang keperluan sehari-hari plus makanan khusus. Sebab, Bibit memang punya penyakit diabetes. Makanannya harus dijaga. Sayang, Titik tak boleh menemui suaminya. Dia hanya menitipkan makanan itu kepada petugas.

Menurut Titik, ruang tempat Bibit ditahan cukup luas. Tapi, tidak ada seprai yang menutupi kasurnya. Kondisi kesehatan Bibit, kata Titik, baik-baik saja. Gula darahnya normal. ''Semoga tetap sehat. Kita ikuti saja proses hukumnya,'' ujarnya. (aga/leak)

Sumber: Jawa Pos, 1 November 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan