Chandra-Ade-Johan Gagal

Kejutan terjadi dalam seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tiga pejabat KPK tidak lolos dalam tahap pembuatan makalah. Mereka adalah Wakil Ketua Chandra M Hamzah, Deputi Penindakan Ade Raharja, dan Kepala Biro Humas Johan Budi SP.

Tujuh belas calon lainnya lolos tahapan itu, termasuk advokat Bambang Widjojanto, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein, mantan Kadiv Binkum Mabes Polri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adnan Pandu Pradja, dan penasihat KPK Abdullah Hehamahua.

Ketidaklolosan Chandra, Ade, dan Johan disebut-sebut akibat dugaan keterlibatan mereka dengan Nazaruddin, buron tersangka kasus korupsi wisma atlet.

Ketiganya dikabarkan pernah bertemu dengan mantan bendahara umum Partai Demokrat itu untuk membicarakan kasus yang ditangani KPK. Namun hal itu dibantah Ketua Panitia Seleksi (Pansel) KPK Patrialis Akbar.

“Bukan begitu, kami lakukan penilaian secara keseluruhan. Mungkin saja track record mereka baik, tapi penulisan makalah tidak baik, begitu juga sebaliknya. Banyak faktor (yang dinilai),” kata Patrialis yang juga Menteri Hukum dan HAM.

Patrialis tidak merinci faktor apa saja yang membuat ketiga nama itu gagal.

“Untuk memeriksa hasil tes ini, kami percayakan kepada 15 external reader dari kalangan akademisi, tokoh masyarakat, serta praktisi yang dianggap punya kompetensi,” paparnya.

Kriteria dalam penilaian tes kali ini adalah kejelasan, konsistensi, dan koherensi. “Mereka yang lolos akan menkalani profile assesment dan wawancara. Profile assesment rencananya dilakukan 2 Agustus mendatang.”

Wakil Ketua Pansel AH Ritonga menjelaskan, penilaian dilakukan dengan melihat makalah secara anonim. Jadi, tidak diketahui milik siapa makalah yang dibaca. Selain makalah, juga dilakukan penilaian terhadap rekam jejak calon.  “Hasil tracking akan menyertai calon peserta seleksi dari awal hingga akhir. Jadi, kami harapkan pimpinan KPK bersih,” ujarnya.

Legawa
Johan Budi mengaku legawa atas keputusan Pansel. “Biasa saja, saya malah bersyukur,” kata Johan.

Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja mendukung siapa pun yang lolos tahapan seleksi. Ade meminta publik terus mendukung dan menjaga para pemberantas korupsi. “Kita doakan, dukung, dan jaga agar beliau-beliau giat dan semangat melaksanakan tugas pemberantasan korupsi,” tulis Ade dalam pesan singkatnya.

Adapun Chandra Hamzah hingga semalam belum memberikan komentar atas ketidaklolosannya.

Penasihat KPK Abdullah Hehamahua kaget tiga koleganya itu tidak lolos ujian makalah. Khusus Ade dan Chandra, Abdullah menyesalkan kegagalan mereka. Pasalnya, dialah yang mendorong Ade dan Chandra supaya ikut seleksi.

“Saya memiliki tanggung jawab moral, karena saya yang mendesak Pak Chandra dan Pak Ade untuk ikut (seleksi),” jelasnya. Abdullah berharap kegagalan ketiga orang itu bukan karena tudingan Nazaruddin.  (dtc-59)

Sumber: Suara Merdeka, 29 Juli 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan