Camat, ”Ada Kesalahan Administrasi”; Penyaluran 18 Ton Beras Raskin Dipertanyakan

Penyaluran raskin di enam desa yang ada di Kec. Ciranjang Kab. Cianjur untuk bulan Januari 2004 sebanyak 18 ton dengan harga jual Rp 1000/Kg, diduga tidak sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya bahkan disinyalir telah digelapkan oleh sejumlah oknum di tingkat desa.

Enam desa yang disinyalir terjadi penggelapan raskin tersebut adalah Desa Sindangjaya, Desa Ciranjang, Desa Cibiuk, Desa Kertajaya, dan Desa Mekargalih. Pengelapan raskin untuk jatah bulan Januari 2004 di masing-masing desa dipekirakan berjumlah 3 ton.

Menurut tokoh masyarakat Desa Sindagsari Kec. Ciranjang Ir. Heri Budianto, berdasarkan temuannya bersama beberapa tokoh masyarakat lainya, indikasi terjadinya penggelapan raskin tersebut sudah terlihat sejak penerimaan jatah beras pada Januari 2004.

Biasanya jatah raskin tiap bulannya mencapai 5 ton, tetapi pada Januari lalu hanya diterima 2 ton. Tapi, anehnya sisa yang tiga ton tersebut dikirim pada bulan Februari, sedangkan pada bulan yang sama juga datang raskin sebanyak 5 ton. Yang menjadi pertanyaan kami, ke mana beras yang tiga ton sisa bulan Januari, karena yang dibagikan ke masyarakat hanya lima ton, ungkap Ir. Heri yang ditemui PR, Selasa (25/5).

Secara terpisah Camat Ciranjang, Drs. Tohari Sastra yang dihubungi melalui pesawat telefon mengakui, belum lama ini sempat terjadi kesalah pahaman di masyarakatnya mengenai penyaluran raskin di daerah Ciranjang. Namun menurut Tohari, setelah dilakukan pengecekan ke lapangan ternyata dugaan penyimpangan raskin tersebut disebabkan adanya kesalahan administrasi dan hanya terjadi di Desa Ciranjang dan Sindangjaya saja, bukan enam desa seperti yang diisukan oleh sejumlah kalangan.

Yang menyebabkan warga merasa curiga adalah adanya tanda tangan dari petugas Desa Ciranjang pada surat bukti penerimaan raskin. Padahal, beras tersebut tidak dibagikan di Desa Ciranjang melainkan dialihkan ke Ds. Sumberjaya. Pengalihan itu sendiri sudah melalui proses yang benar dan sama sekali tidak ada penyimpangan, ujar Tohari. (A-104/B.101)

Sumber: pikiran Rakyat, 27 Mei 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan