Calon Pimpinan KPK Setor Data Kekayaan yang Lama

Sebagian calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata belum menyerahkan laporan harta kekayaan terbaru. Meski dinyatakan lolos ke seleksi tahap selanjutnya, mereka hanya mengirimkan data harta beberapa tahun sebelumnya.

Berdasar Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Irjen (pur) Chaerul Rasjid terakhir melaporkan kekayaan pada 2002. Sedangkan Busyro Muqoddas dan Jimly Asshiddiqie, masing-masing mengirim data harta versi 2007 dan 2008. "Bagaimana bisa memimpin KPK kalau masih ada yang ditutupi," ucap anggota Komisi III Ahmad Rubaie.

Wakil ketua Fraksi PAN tersebut mendorong para calon pimpinan KPK yang lolos seleksi untuk melaporkan kekayaan dengan data terbaru. Dari tujuh calon yang lolos seleksi, lima nama telah melaporkan harta kekayaan. Namun, dua nama lainnya tidak disertakan karena bukan penyelenggara negara.

Menurut data LHKPN Rabu (11/8), calon terkaya diduduki Chaerul dengan total harta kekayaan Rp 1.406.983.277. Rinciannya, harta tak bergerak Rp 1.185.000.000 yang terdiri atas tanah 875 m2 di Jakarta Selatan pada 1999. Sedangkan harta bergerak terdiri atas mobil Galant 2001 Rp 173.390.000; giro dan kas Rp 48.593.277. Sayang, harta mantan kepala Akademi Kepolisian (Akpol) itu merupakan laporan 2002.

Lain halnya dengan Jimly Asshiddiqie. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi yang juga lolos ke tahap selanjutnya itu terakhir melaporkan kekayaannya pada 2008. Dia memiliki total harta Rp 1.395.369.000. Total harta tak bergerak Rp 884.879.000. Di antaranya tanah 2.490 m2 di Bogor pada 1996 seharga Rp 256.470.000; tanah dan bangunan 592 m2 dan 275 m2 di Jaksel pada 1996 Rp 628.409.000.

Untuk harta bergerak, Jimly memiliki harta senilai Rp 896.000.000. Rinciannya, mobil Chrysler Micro 2005 Rp 195.000.000; Honda Jazz 2008 Rp 187.500.000; Accord 2005 Rp 150.000.000; dan Camry Rp 363.500.000.

Surat berharga dengan total Rp 16.000.000, terdiri atas investasi pada 1999 Rp 1.000.000; investasi pada 2000 Rp 15.000.000; giro setara kas Rp 404.835.789 dan utang Rp 86.963.5000. Totalnya Rp 1.332.079.789.

Nah, harta kekayaan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas senilai Rp 1.342.588.754. Data itu berdasar laporan 2007. Total harta tak bergerak Rp 769.110.000. Rinciannya, tanah 192 m2 dan 92 m2 di Jogjakarta pada 1990 (warisan dan hibah) Rp 25.000.000; tanah 439 m2 dan 4.130 m2 di Jogjakarta pada 1991 Rp 236.502.00; tanah 193 m2 di Sleman Rp 12.352.000; tanah dan bangunan 800 m2 dan 180 m2, Rp 474.656.000.

Alat transportasi senilai Rp 110.500.000. Harta itu terdiri atas motor Honda NF 2003 Rp 7.500.000, Toyota Avanza 2004 Rp 90.000.000; motor Honda 2006 Rp 13.000.000. Sedangkan total harta bergerak Rp 28.230.000. Harta ini terdiri atas logam mulia Rp 7.930.000, batu mulia Rp 19.500.000. Surat berharga Rp 0, serta giro dan setara kas Rp 443.198.754.

Dengan kondisi tersebut, Rubaie meminta Pansel Pimpinan KPK mendesak para calon tersebut melaporkan harta kekayaan terbaru. Sebab, seluruh persyaratan teknis harus diselesaikan di pansel. "Jangan sampai nanti nama mereka naik ke DPR, tapi masih ada masalah di pansel. Kalau mereka tidak mau melaporkan kekayaan, coret saja," ucapnya. (kuh/c2/iro)
Sumber: Jawa Pos, 12 Agustus 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan