Buletin Anti-Korupsi: Update 25-5-2016
POKOK BERITA:
“Kepercayaan Publik terhadap Hakim Merosot”
http://koran.tempo.co/konten/
Komisi Yudisial segera menjalin koordinasi dengan KPK menyusul operasi tangkap tangan terhadap hakim yang kembali terjadi. Kasus terbaru yang menjerat dua hakim dan seorang panitera dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu, menambah panjang daftar penegak hukum yang ditangkap KPK. Sejak Januari lalu, sudah ada 11 aparat pengadilan yang ditangkap KPK.
“La Nyalla Punya Koneksi di MA”
http://print.kompas.com/baca/
Kompas, Rabu, 25 Mei 2016
Tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti, memiliki hubungan dekat dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Kedekatan hubungan ini masih diselidiki, apakah memengaruhi putusan sidang praperadilan.
"KPK Dalami Keterlibatan Nurhadi”
Media Indonesia, Rabu, 25 Mei 2016
Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman dicecar dengan pertanyaan soal keterkaitannya dengan mantan Direktur PT Kreasi Dunia Keluarga Doddy A Supeno (DAS) yang menyuap panitera/ Sekretaris PN Jakarta, Edy Nasution, dalam pemeriksaan pertama sebagai saksi, kemarin. Begitu pula uang Rp1,7 miliar yang disita dari rumahnya.
“Kejaksaan Agung Dukung Sprindik Baru untuk La Nyalla”
Media Indonesia, Rabu, 25 Mei 2016
Jaksa Agung HM Prasetyo mendukung langkah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) keempat untuk La Nyalla M Mattalitti. Hal itu ditempuh karena Pengadilan Negeri Surabaya kembali mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan La Nyalla.
Informasi pada pukul 17.30 WIB