Buletin Anti-Korupsi: Update 2015-9-16

POKOK BERITA:

Tuduhan Rasuah dalam Selembar Kiswah

http://koran.tempo.co/konten/2015/09/16/382823/Tuduhan-Rasuah-dalam-Selembar-Kiswah - Tempo, Rabu, 16 September 2015

Kiswah, yang adalah selimut Ka'bah, kain beludru hitam bersulam benang emas, dijadikan barang bukti oleh KPK untuk memasukkan Suryadharma Ali ke penjara. Suryadharma Ali membantah dengan alasan potongan kiswah itu tidak punya nilai ekonomis yang dapat memperkaya dirinya.

Upaya Peninjauan Kembali Dipertanyakan

http://print.kompas.com/baca/2015/09/16/Upaya-Peninjauan-Kembali-Dipertanyakan

KompasRabu16 September 2015

Langkah mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, tersangka kasus korupsi Perusahaan Daerah Air Minum Makassar tahun anggaran 2006-2012, yang mengajukan upaya peninjauan kembali terhadap putusan praperadilan yang dijatuhkan pada 9 Juli 2015 mengundang pertanyaan. Hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpastian aturan hukum yang berlaku di negeri ini seiring dengan banyaknya upaya praperadilan dari tersangka dugaan kasus korupsi.


Kejagung Dalami Anggota DPRD Sumut

http://print.kompas.com/baca/2015/09/16/Kejagung-Dalami-Anggota-DPRD-Sumut

KompasRabu16 September 2015

Setelah memeriksa Gubernur Sumatera Utara (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho, Kejaksaan Agung mulai memeriksa pihak-pihak lain terkait dugaan penyelewengan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012-2013. Pihak-pihak lain itu antara lain sejumlah anggota DPRD Sumut dan pejabat Pemprov yang terkait.


Level Korupsi masih Tinggi”

Media Indonesia, Rabu, 16 September 2015

Sektor perizinan usaha di dae rah menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka korupsi di Indonesia. Para pengusaha kerap melancarkan suap kepada birokrat di daerah lantaran mengalami kendala mendapatkan surat izin usaha.


KontraS: Kabareskrim Harus Bersih-bersih Kasus Kontroversi”

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/674671-kontras--kabareskrim-harus-bersih-bersih-kasus-kontroversi – Viva News, Rabu, 16 September 2015

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengapresiasi atas pertukaran jabatan kepala Badan Reserse Kriminal Polri beberapa waktu lalu. Menurut Haris, pertukaran posisi itu harus ditafsirkan secara positif oleh aktivis antikorupsi tanpa cari cela untuk berusaha menemukan kesalahan.

Informasi pada pukul 17:30 WIB, 16 September 2015

 

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan