Buletin Anti-Korupsi: Update 2015-9-1
POKOK BERITA:
“Ini Delapan Calon Pimpinan KPK”
http://nasional.kompas.com/
Kompas, Selasa, 1 September 2015
Presiden Joko Widodo telah menerima delapan nama calon pimpinan KPK hasil seleksi yang dilakukan Pansel KPK di Istana Merdeka, Jakarta. Delapan nama itu dibagi menjadi empat kategori kompetensi, yakni pencegahan, penindakan, manajemen, serta supervisi, koordinasi, dan monitoring.
“Kasus Suryadharma Ali Seret Para Politisi”
http://print.kompas.com/baca/
Kompas, Selasa, 1 September 2015
Sejumlah anggota Komisi VIII DPR periode 2009-2014 diduga terlibat dalam kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji yang didakwakan kepada Suryadharma Ali selaku Menteri Agama.
“KPK Ikut Awasi Tender Pengadaan Barang KPU”
http://print.kompas.com/baca/
Kompas, Selasa, 1 September 2015
Untuk menjamin penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara serentak yang bersih dari korupsi dan penyalahgunaan anggaran pilkada, Komisi Pemberantasan Korupsi akan ikut mengawasi proses pengadaan barang dan jasa oleh Komisi Pemilihan Umum di daerah.
“Pilkada Serentak, KPK Siap OTT Calon Korup”
http://sp.beritasatu.com/home/
Berita Satu, Selasa, 1 September 2015
Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang digelar Desember mendatang rentan tersangkut politik uang. Untuk itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan akan siap siaga melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pihak-pihak yang melakukan dugaan tindak pidana korupsi terkait perhelatan pesta demokrasi tersebut.
“Direksi BUMN Khawatir”
Media Indonesia, Selasa, 1 September 2015
Penggeledahan yang dilakukan Bareskrim Polri terhadap PT Pelindo II, termasuk ruang kerja Dirut PT Pelindo II Richard Joost Lino, di Tanjung Priok, Jakarta, menimbulkan kecemasan di jajaran direksi dan karyawan BUMN.
“Duit Suap Kurang Kaligis Minta lagi US$25 Ribu”
Media Indonesia, Selasa, 1 September 2015
Terdakwa kasus suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan OC Kaligis disebut sempat kekurangan duit untuk menyuap tiga hakim. Kaligis lantas meminta lagi duit US$25 ribu kepada Evy Susanti, istri Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho.
Informasi pada pukul 17:30 WIB, 1 September 2015