BK DPR Berharap Tiga Pejabat BI Hadir

Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat hari ini memanggil tiga pejabat Bank Indonesia terkait dengan kasus aliran dana dari Bank Indonesia ke anggota DPR. Mereka adalah Direktur Hukum Bank Indonesia Oey Hoey Tiong, Bekas Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia Rusli Simanjuntak, dan pengurus Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia Asnar Ashari.

Kami harapkan ketiga pejabat hadir, kata Ketua Badan Kehormatan DPR Irsyad Sudiro di Jakarta kemarin. Kami tengah mencari informasi yang berguna untuk mengusut.

Badan Kehormatan hendak mencari informasi dari lembaga yang diduga mengalirkan dana Rp 31,5 miliar dalam pembahasan revisi Undang-Undang Bank Indonesia dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2004 itu. Hingga kemarin ketiga pejabat itu belum memastikan hadir.

Badan Kehormatan, kata dia, membutuhkan informasi sumber dana, siapa yang mengalirkan, dan konteks pengaliran. Pemanggilan penting dalam mencari indikasi awal aliran dana berdasarkan keterangan ketiga pejabat, kata Irsyad.

Hingga kini Badan Kehormatan belum selesai menyalin isi kaset rekaman rapat Komisi Keuangan dan Panitia Kerja. Menurut anggota Badan Kehormatan DPR, Imam Syuja, Biro Arsip dan Dokumentasi DPR belum menyerahkan kaset rekaman rapat September 2003.

Kaset diperkirakan berisi rekaman rapat yang berisi permintaan dana sesuai dengan lembar disposisi Biro Deputi ke Deputi Gubernur Bank Indonesia untuk diseminasi anggota DPR. Kami minta rekaman September 2003, tapi yang diberikan September 2002, kata dia.

Namun, Wakil Ketua DPR Gayus Lumbuun mengatakan transkrip 206 kaset rekaman sudah hampir selesai. Rabu lalu anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Emir Moeis menyerahkan data pemimpin Komisi Keuangan dan Panitia Kerja periode 2000-2003.

Emir, kata dia, menjabat selama dua bulan ketika mengesahkan revisi Undang-Undang Bank Indonesia. Emir menyarankan lembaga pengawasan baru segera dijalankan sesuai dengan undang-undang selambat-lambatnya 2010, katanya. KURNIASIH BUDI

Sumber: Koran Tempo, 14 Januari 2008

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan