Bisu di Kantor Faisal
Kantor Pelayanan Pajak Pademangan tak punya gedung sendiri, tapi menempati gedung Data Script lantai 1, 10, dan 11, Kawasan Niaga Kemayoran, Jakarta Utara.
Kantor Pelayanan Pajak Pademangan tak punya gedung sendiri, tapi menempati gedung Data Script lantai 1, 10, dan 11, Kawasan Niaga Kemayoran, Jakarta Utara. Di sinilah Faisal Siregar, yang kini mendekam di tahanan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, berkantor.
Faisal menjadi orang nomor satu di kantor ini. Dia tersangkut kasus pembobolan restitusi pajak yang merugikan negara Rp 25 miliar. Bersama dia, 19 tersangka lain ikut mendekam.
Saat Tempo berkunjung ke kantornya minggu lalu, tampak lantai 1 difungsikan sebagai tempat pelayanan terpadu. Lantai 10 untuk bagian umum, keberatan, dan gudang. Lantai 11 untuk beberapa seksi, seperti urusan pajak penghasilan.
Semua kegiatan berjalan seperti biasa. Karyawan asyik dengan kesibukannya masing-masing. Yang berbeda hanyalah ketika menatap wajah Tempo yang bertanya, Siapa yang mengendalikan kantor sekarang?
Seorang karyawati, yang semula tampak ramah, berubah ekspresi. Sesaat menatap tajam, kemudian sambil berlalu mengatakan, Saya baru masuk hari ini. Dia menambahkan, Silakan ke lantai 10 atau 11.
Di lantai 10 yang agak lengang, Suparno, sang penjaga keamanan, mengatakan, para karyawan sedang beristirahat. Ketika tahu hendak menanyakan soal penangkapan Faisal, petugas keamanan itu dengan suara keras menepis, Saya tidak tahu apa-apa. Jangan tanya saya.
Seorang karyawan bagian umum tak bersedia memberi tahu namanya, cukup sedikit bicara. Menurut dia, setelah hilangnya kendali Faisal Siregar, Kami bekerja seperti biasanya.
Memang tak ada yang berubah. Theresia, yang kebetulan sedang mengurus pajak, bahkan mengaku, pelayanan di tempat ini baik. Di banding kantor pajak lain, kata dia, Berkas hanya ditumpuk. Di sini sudah pakai jam antre.
Apa komentarnya soal penangkapan kepala kantor pajak tersebut? Ah, itu kan cuma personelnya. MUCHAMAD NAFI
Sumber: Koran tempo, 24 Januari 2006