Betti Alisjahbana: Jabatan Pimpinan KPK Bukan Batu Loncatan

(Jakarta-antikorupsi.org) Indonesia Corruption Watch mendapatkan kesempatan langsung mewawancarai Juru Bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Betti Alisjahbana tentang visi misinya dalam mencari sosok pimpinan KPK ke depan. Betti merupakan perempuan pertama se-Asia Pasifik yang menduduki jabatan Presiden Direktur IBM pada 2000, setelah 24 tahun bekerja di IBM perempuan lulusan Arsitektur ITB ini membangun perusahaan sendiri bernama PT. Quantum Business Internasional pada tahun 2008. perusahaan tersebut bergerak di industri kreatif serta Betti juga aktif bergerak diperkumpulan Bung Hatta Corruption Watch serta gerakan antikorupsi di lintas perguruan tinggi.

Berikut hasil wawancara yang dilakukan antikorupsi.org :

Apa visi misi ibu sebagai anggota pansel dalam mencari sosok capim KPK dan pemberantasan korupsi?

Sekarang ini sangat krusial untuk mendapatkan ketua atau calon pimpinan yang baik, tantang jauh lebih susah dibandingkan sebelumnya karena berbagai masalah yang dihadapi KPK. Jadi, tentunya, kalau ditanya visinya mau mendapatkan pimpinan KPK yang berfungsi efektif dan membangun KPK Menjadi lembaga yang beribawa dan bisa melanjutkan road map yang pernah dibuat sebelumnya untuk membawa Indonesia yang bersih dari korupsi.

Sedangkan misi kita bagaimana mencari sosok yang berkompoten serta memiliki integritas tinggi agar mau mendaftarkan diri di capim KPK 2015. Di samping itu kita melihat penting sekali membangun dukungan sebanyak-banyak untuk KPK. Pasalnya, KPK terlihat seperti sibuk dengan masalah kriminalisasi yang dihadapi, hal tersebut mengakibatkan proses pemberantasan korupsi menjadi terganggu. Untuk itu kita banyak sekali bertemu dengan pemangku kepentingan seperti mantan komisioner, pegawai, manajemen KPK serta kelompok strategis masyarakat antikorupsi dan forum pimpinan redaksi, Tidak ketinggalan aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan BIN. Karena seyogianya lembaga penegak hukum lainnya juga bekerja sama dalam agenda pemberantasan korupsi.

Sosok pimpinan seperti apa yang cocok menempati KPK saat ini?

Sekarang yang jelas UU sendiri sudah ada syarat dasarnya yang diantarnya ada persyaratan  usia 40-65 tahun, dan persyaratan pendidikan dan pengalaman. Di luar itu, kita melihat bahwa pimpinan KPK harus punya integritas yang tinggi, kemampuan kepemimpinan, dan manajerial, Independen sehingga berani memutuskan tanpa ada pengaruh hutang budi dengan pihak lainnya.

Melihat fungsi KPK seperti supervisi, koordinasi, penindakan, pencegahan, monitoring ilmu yang dibutuhkan sangat banyak. Sehingga diperlukan pimpinan KPK yang saling melengkapi dengan latar belakangnya seperti handal dalam penindakan dengan pengalamannya yang praktis, handal dalam memonitoring dan menganalisasi celah korupsi, serta berkompeten dalam bidang ekonomi dan manajemen organisasi karena KPK berkembang menjadi organisasi yang besar dan dikelola sumber dayanya.

Saat ini, KPK membutuhkan sosok pemimpin yang telah usai dengan 'tugas dirinya' melainkan dia hanya mengabdi kepada melalui pimpinan KPK nantinya.  Pemimpin KPK tidak lagi melihat bahwa posisinya bukanlah sekedar berkarier atau batu loncatan. Hal tersebut juga tergambar dalam video berjudul 'Ibu Pertiwi Memanggil' yang dibuat pansel dalam menarik orang-orang yang mau memberikan sesuatu bagi negaranya agar mendaftar.

Pimpinan KPK ke depan harus mampu berkoordinasi baik di dalam KPK secara kolektif kolegial maupun bekerja team works dan berkoordinasi dengan lembaga lainnya Jadi dia harus memiliki wibawa dan mampu menjadi sosok yang dihargai dan dipercaya oleh lembaga lainnya.

Apa hanya berlatar pendidikan hukum saja, atau ada kekhususan?

Secara garis besar memang harus ada yang berlatar belakang hukum tapi tidak semuanya. Namun tetap harus ada pimpinan KPK nantinya yang berlatar pendidikan hukum maksimal  tiga orang, pimpinan KPK juga harus ada yang berlatar pendidikan ekonomi dengan melihat situasi pengaruh korupsi yang semakin kompleks dan berdampak luar biasa dalam perekonomian Indonesia. Dalam memerangi korupsi haruslah dipilih mana ujung dan pangkal, untuk itu dibutuhkan pemahaman tentang ekonomi juga. Selain itu, juga sosok yang mengetahui IT, di sini IT bisa memainkan peran yang banyak dalam membangun sistem dan juga berperan lebih jauh melihat model korupsi yang semakin canggih. Kemudian sosok pimpin  yang memiliki latar berorganisasi.

Melihat situasi KPK yang saat ini dilemahkan, ke depan pimpinan KPK harus mengambil sikap seperti apa dalam membangkitkan gerakan antikorupsi?

Pertama, pimpinan KPK harus melakukan upaya pembenahan internal agar terbangun semangat, disiplin, dan motivasi tinggi. Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan tinggi dalam penindakan kasus korupsi, maka KPK harus menjadi organisasi yang beribawa dalam membangun koordinasi dengan lembaga lainnya.

Kedua, pimpinan KPK ke depan harus dapat memilih kasus-kasus yang memiliki dampak besar dalam penindakan korupsi yang terintegritas. Karena penindakan korupsi bukan hanya berujung penangkapan, melainkan harus ada upaya membuat jera dengan memperbaiki sistem yang ada. Untuk itu, KPK harus melakukan pembaharuan sistem antikorupsi yang berdampak signifikan.

Terkait pendaftaran capim KPK boleh dikasih bocoran menjelang penutupan 24 Juni 2015 mendatang?

Yang paling banyak dari 182 orang, advokat ada 30 orang. Kemudian, adalah PNS, dosen, pegawai swasta. Tentu ada polisi, kejaksaan, dan masyarakat sipil dan ada macam-macam latar belakang. Kami juga menduga sampai pada penutupan 24 Juni mendatang diperkirakan akan berjumlah 250 an orang.

Namun, tantang pansel bukanlah dilihat dari kuantitas melainkan kualitas yang mendaftar. Mereka yang memiliki kemampuan mumpuni dan berkompeten  yang mau mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK.

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan