Berteman Alkitab dan Jus Sirsak

Selama mendekam di bilik tahanan, Samuel Ismoko rajin membaca buku-buku agama. Irman Santosa biasa tinggal di kamar sederhana.

Ruangan seluas lapangan bulu tangkis itu tampak cerah. Dindingnya dilapisi cat berwarna krem. Sebagian lagi berlapis kaca. Tak ada kesan seram, kendati berada dalam wilayah Divisi Profesi dan Pengamanan, di lantai lima gedung Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Memasuki ruangan itu, setelah melewati petugas piket, terdapat satu pintu menuju ruang tahanan yang terdiri atas dua ruang dilengkapi pendingin udara yang berjajar menghadap ke arah timur. Luasnya masing-masing 12 meter persegi. Di pojok ruangan terdapat kamar mandi dengan pintu bercat cokelat.

Di salah satu bilik itulah Brigadir Jenderal Samuel Ismoko, bekas Direktur II Ekonomi Khusus di Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI, menjalani masa penahanan. Ia diduga menerima suap ketika menyidik perkara pembobolan Bank BNI Cabang Kebayoran Baru pada 2003-2004.

Hanya ada selembar kasur dan sebuah bantal di dalam bilik itu. Di pojok ruangan ada satu meja kecil. Di atasnya terdapat sekeranjang kecil buah-buahan, jus sirsak, dan beberapa botol air mineral. Di dekat bantal ada Alkitab dan beberapa buku rohani. Salah satunya buku berjudul Saat Teduh.

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan