Bambang Tolak Tawaran SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan posisi Ketua Komisi Kejaksaan kepada Bambang Widjojanto setelah Bambang gagal menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, Bambang menolak tawaran itu.

Seusai shalat Jumat di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/11), Presiden Yudhoyono berharap Bambang Widjojanto bersedia memimpin Komisi Kejaksaan. Presiden yakin kredibilitas Bambang memperkuat reformasi di kejaksaan.

”Saya sungguh berharap sebenarnya Saudara Dr Bambang Widjojanto berkenan atau bersedia untuk memimpin Komisi Kejaksaan,” ujar Presiden.

Namun, tawaran itu ditolak Bambang yang pernah duduk sebagai anggota Panitia Seleksi Komisi Kejaksaan. Tugasnya, antara lain, memilih orang-orang yang akan duduk di komisi itu.

”Secara etika moral dan politik tak etis. Walau saya masih muda, saya juga harus memerhatikan etika politik dan moral. Saya pernah menjadi anggota Panitia Seleksi Komisi Kejaksaan. Saya tak mau ada kesan bahwa saya haus kekuasaan dengan menerima posisi Ketua Komisi Kejaksaan,” kata Bambang kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat.

Kendati demikian, Bambang mengaku merasa terhormat telah dipercaya oleh Presiden. ”Masih banyak calon lain yang kredibel,” kata Bambang.

Bambang mengaku menerima tawaran itu dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Kamis lalu. Saat itu Bambang mengatakan perlu mempertimbangkan tawaran tersebut. Namun, karena kesibukan di Mahkamah Konstitusi, Bambang mengaku belum menyampaikan penolakan. ”Tetapi, keputusan saya hari ini sudah bulat,” katanya, kemarin.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki menilai, keputusan DPR yang lebih memilih Busyro Muqoddas ketimbang Bambang Widjojanto sebagai Ketua KPK menunjukkan elite politik belum menghendaki perubahan besar dalam pemberantasan korupsi.

”Elite belum menghendaki figur yang keras seperti Bambang Widjojanto. Pilihan atas Busyro tidaklah buruk, namun ia harus mampu menjawab harapan masyarakat agar KPK mengambil alih kepemimpinan dalam pemberantasan korupsi,” kata Teten.

Namun, mantan unsur pimpinan KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, menilai Busyro merupakan sosok yang mumpuni untuk memimpin KPK. (WHY/DAY/AIK/NWO/ANA)
Sumber: Kompas, 27 November 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan