Badan Legislasi Minta Tambah Anggaran
Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mendesak kepada jajaran pimpinan DPR untuk bersikap proaktif mengakomodasi penguatan anggaran Baleg. Hal itu disampaikan anggota Baleg, Idham, melalui interupsi dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung MPR/DPR, kemarin.
Baleg terseok-seok menjalankan tugas yang begitu berat, sedangkan belum ada penguatan anggaran untuk Baleg. Meski anggaran DPR sudah disetujui, kami minta pimpinan DPR agar proaktif akomodasi penguatan anggaran Baleg, ujar Idham.
Di dalam rapat tersebut DPR menyetujui penetapan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan prioritas RUU tahun 2006. Menurut Wakil Ketua Baleg Bomer Pasaribu, ada 34 RUU yang merupakan carried over dari 2005, ditambah 43 RUU yang dicanangkan selesai dibahas di 2006. Sehingga, terdapat total 77 RUU yang menjadi pekerjaan rumah bagi DPR tahun ini.
Terkait dengan permintaan peningkatan anggaran Baleg, Ketua Baleg FX Soekarno menilai permintaan tersebut wajar. Anggaran Baleg di tahun 2005 masih menggunakan peraturan tata tertib (tatib) DPR yang lama. Sedangkan dalam tatib baru yang diputuskan pada 27 September 2005 lalu, peranan Baleg lebih banyak. Jadi, saya kira wajar-wajar saja kalau ada kenaikan anggaran, ucap Soekarno ketika dihubungi Media per telepon, kemarin.
Namun, ia menolak untuk menyebut jumlah nominal yang diminta Baleg untuk tahun anggaran 2006 itu. Berdasar tatib DPR pasal 42, ada 11 tugas bagi Baleg, ditambah dengan tujuh kegiatan. Itu kan harus kita uraikan satu per satu dulu, apa saja yang kita perlukan. Prinsipnya, lebih tinggi dari yang kemarinlah, jelasnya.
Sedangkan, menurut Bomer Pasaribu, ada usulan meminta Rp30,5 miliar untuk pembahasan 35 RUU inisiatif DPR, dan Rp36,2 miliar untuk 55 RUU di luar inisiatif DPR. Tapi jumlah tersebut bukan hanya untuk Baleg semata-mata, melainkan untuk seluruh pembahasan RUU yang dilakukan oleh alat-alat kelengkapan DPR, ucapnya.
Sebelumnya, sambung Bomer, Baleg mendapatkan anggaran sebesar Rp7,5 miliar untuk 2005. (*/P-3)
Sumber: Media Indonesia, 30 November 2005