Anwar Nasution Mengaku Tersinggung
Kalau benar saya meminta duit, mana buktinya, ujarnya melanjutkan.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution membantah jika dikatakan telah meminta dana dari Bank Indonesia terkait dengan rencana penerbitan Undang-Undang Laporan Keuangan. Dia menampik jika disebut permintaan bantuan yang ditulis dalam suratnya ditafsirkan sebagai bentuk permintaan uang kepada bank sentral. Tersinggung saya, dia menegaskan kepada Tempo di Jakarta kemarin.
Dalam suratnya kepada Gubernur Burhanuddin Abdullah, dikatakannya, dia sama sekali tidak meminta disponsori dalam bentuk materi atau uang. Coba kaubaca surat saya itu! Apa ada saya minta duit di situ? katanya dengan suara meninggi. Kalau benar saya meminta duit, mana buktinya, ujarnya melanjutkan.
Menurut dia, surat ajakan sponsor tersebut hanya untuk mengajak pihak-pihak yang diundangnya bersama-sama memperbaiki standar laporan keuangan. Tanya lagi orang yang memberi kau dokumen, berapa dia (Burhanuddin) kasih duit sama saya (Anwar), katanya.
Dalam surat pribadinya ke Gubernur BI Burhanuddin Abdullah pada 15 Juli 2007, yang salinannya diperoleh Tempo, Anwar menulis, Sebagai Ketua BPK, saya ingin mensponsori penerbitan Undang-Undang tentang Laporan Keuangan dalam rangka Corporate Governance Reforms di Indonesia. Anwar menutup suratnya kepada Burhanuddin, Saya mengharapkan bantuan Anda. (Koran Tempo, 3 Maret 2008).
Anwar juga membantah jika disebut-sebut menerima dana dari BI untuk mensponsorinya memperoleh gelar datuk dari Istana Pagaruyung, Sumatera Barat, pada 2006. Saya juga tak membayar uang kepada pemberi gelar, katanya. Saat itu, dia mengaku, hanya membalas penghargaan tersebut dengan mempromosikan potensi pariwisata masyarakat Minang kepada para investor nasional, Malaysia, dan Singapura. Tanya saja Ishadi S.K. (Direktur Utama Trans TV), Murdaya Po, Sofjan Wanandi (Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia), ucapnya.
Hingga kemarin, Sofjan belum dapat dimintai konfirmasi. Namun, Sofjan pernah mengatakan Anwar tidak pernah memintanya membiayai prosesi pemberian gelar itu. Saya kenal pribadi Anwar sebagai orang yang keras. Dia tidak pernah minta-minta. Tapi, kalau ada orang yang ingin memanfaatkan namanya dan memfitnahnya, mungkin saja, ujarnya kepada Tempo belum lama ini. PADJAR | AGUS SUPRIYANTO | RR ARIYANI
Sumber: Koran Tempo, 5 Maret 2008