Andi Mallarangeng Akui Bertemu Nazar CS

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mengakui pernah bertemu dengan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin bersama kader Demokrat lainnya di kantornya di Senayan, Jakarta.

Andi mengatakan pertemuan terutama terjadi di awal pengangkatan dirinya sebagai Menpora. "Pertemuan biasa. Orang memberi selamat. Tidak ada urus an bantu-membantu urusan tender proyek," kata Andi melalui pesan pendek kemarin.

Nazaruddin dalam pesan pendek kepada Tempo, kemarin, mengatakan ada tiga kali pertemuan yang membahas mengenai SEA Games. Pertemuan pertama terjadi pada Januari 2010 di lantai 10 kantor Menpora, yang dihadiri oleh Nazar uddin, Menteri Andi, anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh, dan Ketua Komisi X Mahyuddin N.S.

Menurut Nazar, pertemuan itu membahas anggaran sarana dan pra sarana SEA Games XXVI Pa lem bang. Kabar adanya perte mu an ini juga dibenarkan oleh Wafid Muharam lewat pengacaranya, Erman Umar.

Namun Andi membantah jika dikatakan ada pertemuan yang membahas proyek. "Bagi saya, semua harus sesuai prosedur dan tidak ada yang tidak proper," katanya.

Pertemuan kedua, kata Nazar, terjadi pada awal Februari 2010. Namun pembahasan teknis ini tidak dihadiri Menteri Andi. Adapun pertemuan ketiga berlangsung pada pekan ketiga Februari 2010 di restoran Jepang di Arcadia, Senayan. Kali ini, menurut Nazar, dihadiri oleh dirinya, Andi, Wafid, Angie, Mahyuddin, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, serta seorang deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dalam pertemuan itu, kata Nazar, disepakati usulan Menpora bahwa kekurangan anggaran untuk sarana- prasarana penyelenggaraan SEA Games dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 dan APBN 2011.

Nazar menyebutkan urusan teknis yang menjalankan antara Wafid, Angelina, dan Mirwan Amir. "Soal anggaran akan diatur Mirwan dari pemimpin Badan Anggaran. Dan soal pengusaha akan diatur Angelina," kata Nazaruddin, yang kemudian mengaku dirinya ditinggalkan di te ngah jalan.

Pertemuan ini dibantah Andi. "Saya tidak merasa pernah ketemu Nazar di Arcadia," ujarnya.

Pertemuan dengan Nazar, kata Andi, hanya terjadi di kantornya dan itu pun dilakukan bersama teman-teman lainnya beramai-ramai. "Mungkin sekali atau dua kali, tidak terlalu ingat karena tidak ada yang istimewa," kata Andi.SUKMA N LOPPIES | ISMA SAVITRI | RINA WIDIASTUTI | RAJU FEBRIAN

TUDINGAN BERUBAH-UBAH DAN DIBANTAH

”Mirwan Amir menyerahkan Rp 7 miliar lagi ke Anas Urbaningrum untuk pengamanan media. Andi Mallarangeng terima Rp 5 miliar.”

— Pesan pendek Nazaruddin pada 30 Juni 2011

”Mirwan juga menyerahkan ke Anas Rp 2 miliar dan Menpora Andi Mallarangeng Rp 4 miliar.”

— O.C. Kaligis, pengacaranya, menyampaikan pesan pendek Nazar, 1 Juli 2011

”Dari proyek wisma atlet, Rp 9 miliar untuk DPR dan Rp 7 miliar untuk tim kongres pemenangan Anas.”

— Pesan Nazaruddin pada 3 Juli 2011

”Angkanya saja berubah terus. Makin jelas ngarang-nya.”

— Anas Urbaningrum, Ketua Umum Demokrat

”Dalam kondisi kejiwaan tidak stabil, sebaiknya Nazaruddin membuktikan tuduhannya melalui jalur hukum.”

— Mirwan Amir, politikus Demokrat, melalui Kahfi Siregar, pengurus DPP Demokrat.
Sumber: Koran Tempo, 4 Juli 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan