Amien Sunaryadi; Detektif Pemalu dari Rawalumbu
Gandrung membongkar pelbagai skandal, ia terlibat pengungkapan kasus korupsi kelas kakap. Di puncak prestasinya, Amien Sunaryadi malah terpental dari Komisi Pemberantasan Korupsi.
CERITA ini terjadi pada Ramadan, tahun Masehi 1983. Ketika itu pemimpin Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sedang gundah: soal ujian bocor ke sejumlah mahasiswa. Tak jelas siapa pelaku pembocoran itu. Lalu, diutuslah seorang asisten dosen melakukan investigasi.
Sang asisten lalu merancang investigasi berjenjang. Ditelusurinya lapisan terbawah sekolah itu: dari mulai pesuruh sekolah sampai dosen senior. Dari tukang sapu sampai mahasiswa.
Teknik investigasinya tak istimewa: saban sahur hingga menjelang imsak, asisten dosen itu mewawancarai pelbagai orang di warung makan. Berhari-hari, informasi sedikit demi sedikit dikumpulkan.
Dari berbagai cerita, akhirnya diketahui bahwa jual-beli soal dilakukan sebuah jaringan yang rapi. Motornya sejumlah mahasiswa senior. Berbekal sejumlah fakta dan kesaksian, si asisten itu menemui mahasiswa senior itu.
Dari mereka diperoleh kabar bahwa kejahatan itu diotaki oleh tiga mahasiswa senior. Sejumlah pegawai kampus juga terlibat karena menjual soal kepada mahasiswa. Terhadap mereka yang bersalah, petinggi kampus menjatuhkan sanksi. Sang asisten jadi pahlawan.
Dosen muda itu adalah Amien Sunaryadi