Aktivis ICW Terpilih Menjadi Perempuan Pembela HAM Versi Kontras
Jakarta, Antikorupsi.org – Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lalola Easter terpilih menjadi salah satu tokoh Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Tahun 2015. Pemilihan tokoh tersebut dilakukan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dalam rangka memperingati Hari Perempuan yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2015 kemarin.
Lalola yang tergabung sebagai Peneliti di Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW terpilih karena konsistensinya melawan korupsi. Dilansir dari laman Facebook Kontras, Lalola yang lulus dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung memulai dunia aktivisme dengan merintis Kelompok Pengkaji Pemikiran Arief Sidharta. Arief merupakan salah satu Guru Besar Bidang Filsafat Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan.
Dihubungi Antikorupsi.org, Lalola menanggapinya dengan rendah hati. Ia merasa tersanjung disandingkan dengan perempuan lainnya, “Merasa belum pantas disandingkan dengan perempuan lain, pejuang rembang misalnya,” ujar Lalola.
Dalam peringatan Hari Perempuan, Kontras mempublikasikan profil perempuan pembela HAM pilihan bertajuk #PerempuanPembelaHAM. Hingga saat ini, terhitung sejumlah tokoh telah terpilih sebagai Perempuan Pembela HAMversi Kontras, diantaranya 9 Kartini Rembang, Sumarsih, Damaris Hutabarat, Ho Kim Nyo, Fitri Nganti Wani, Eyang Sri, dan Kitty Manu.
Penulis: Egi
Editor : Emerson Yuntho