Harta Koruptor Sebaiknya Disapu Bersih

Foto: Pinterest - Nabila Putri, Artis dan Presenter
Foto: Pinterest - Nabila Putri, Artis dan Presenter

Nabila Putri merupakan public figure yang lebih dikenal sebagai presenter dan juga pemain film. Saat ini Nabila sering tampil di acara Waktu Indonesia Bercanda bersama Cak Lontong di NET TV. Pada 29 Agustus 2017 lalu, Kurnia Ramadhana dari Indonesia Corruption Watch berhasil berbincang-bincang dengan Nabila Putri terkait pandangannya tentang permasalahan seputar isu korupsi yang sedang ramai diberitakan di media massa.

Menurut Nabila korupsi itu apa sih?

Korupsi itu merupakan kumpulan orang-orang berani karena mereka berani mengambil resiko besar dalam pekerjaannya. Korupsi tidak selalu berbicara tentang pejabat. Semua pekerjaan memiliki peluang untuk menjadi koruptor, tergantung besar kecilnya saja.

Pandangan tentang kasus korupsi Proyek e-KTP?

Banyak hal yang terjadi Indonesia ternyata dipenuhi dengan orang-orang “kreatif” dalam arti kata konotasi negatif. Karena apa yang seharusnya menjadi hak masyarakat secara gratis dan diperoleh secara mudah, tiba-tiba menjadi mahal, tiba-tiba semua bisa didapatkan jika ada uang. Kalau “dia” tidak “sepintar” itu dan tidak “sekreatif” itu, dia tidak mungkin “membisniskan” e-KTP. Tapi namanya orang bisa terpeleset dan bagusnya terbongkar. Akhirnya kita tahu bahwa uang berbicara didalamnya. Harusnya bisa lebih ditangani, karena itu berbicara masalah hak masyarakat yang seharusnya dipermudah.

Bagaimana tentang hak angket DPR untuk KPK?

Hak angket menjadi pembicaraan luas di masyarakat, dari masyarakat umum sampai orang-orang pemerintahan yang tahu, semua ikut berpendapat. Kalau aku bilang, KPK harusnya bisa lebih bersahabat dengan pemerintahan kita sendiri. Bisa lebih bekerjasama, lebih bisa saling mengkondisikan dimana sebuah pemerintahan itu menjadi tempat penyalur suara rakyat. Bukan semakin mencari kesalahan masing-masing posisi.

Saya sebagai masyarakat awam menyayangkan seharusnya mereka bekerjasama dengan baik, memberantas koruptor, tetapi ini malah akhirnya jadi pagar untuk mereka sendiri. Sedangkan kalau kita bicara korupsi ini sudah bicara masalah oknum. Bukan lagi kepentingan bersama tapi kepentingan pribadi. Harusnya mereka bisa lebih berdamai, eh bukan hanya berdamai tapi juga bersahabat. Kalau hanya berdamai tapi nggak bersahabat, buat apa juga nggak akan bisa kerja sama.

Menurut Nabila, bagaimana kondisi anak muda saat ini terkait pandangan mereka terhadap korupsi atau politik?

Kalau aku bilang, sekarang itu banyak sekali pemuda pemudi yang sudah kritis. Dalam arti kata secara mentalnya. Sudah mulai kurang untuk rasa ingin mencintai negeri sendiri. Sudah kurang untuk mengangkat budaya sendiri. Kalau kita bicara politik kan luas, budaya itu bisa menjadi politik. Perbedaan ras, agama, suku semua itu kayaknya pasti bersangkutan dengan politik. Baik kepentingan orang bersama maupun kepentingan pribadi yang aku bilang tadi.

Banyak yang mulai tidak peduli, mulai kebarat-baratan. Kenapa sih Indonesia nggak bisa seperti Singapura? Kenapa nggak bisa seperti Jepang? Nah sekarang kita balik bertanya kenapa sih kalian cuma bisa menyalahkan, kenapa kalian nggak memperbaiki mulai dari diri pribadi? Memang sebagai masyarakat kita nggak punya hak vokal untuk membenahi banyak masalah politik di Indonesia. Tapi setidaknya kembali dari diri kita sendiri. Kalau kita menjadi masyarakat yang baik setidaknya kita membantu menuju proses pembenahan politik di Indonesia. Menurutku banyak orang yang lempeng niatnya bagus memajukan Indonesia. Menyapu bersih korupsi di para “petinggi” tapi bagaimana niat itu tercapai kalau lingkungan sekitar nggak mendukung.

Makanya aku bilang suara anak muda ini penting banget. Bukan hanya berkomentar, bukan hanya bisa judging, bukan hanya menjelek-jelekkan, bukan hanya bisa bertanya kenapa, tapi apakah kamu siap meneruskan perjuangan dari orang-orang sebelumnya?

Sebagai public figure, kira-kira apa yang bisa disumbangkan untuk gerakan antikorupsi?
Jadi publik figure itu biasanya lebih disorot. Banyak orang bilang apapun yang dilakukannya menjadi contoh. Padahal sebenernya tidak seperti itu. Padahal semua orang itu bisa menjadi contoh yang baik. Kalau papa aku pernah bilang, manusia itu harus lebih banyak bersyukur. Kenapa? Bernafas gratis, Buang air gratis, yang bikin pusing itu ya kemauan manusia itu sendiri. Mau rumah? Ya kerja. Mau mobil? Ya kerja. Mau hidup enak? Ya kerja. Berusaha gitu.

Kalau aku sebagai anak muda untuk mengurangi korupsi ya agak susah ya, karena balik lagi kesadaran masing-masing. Tapi aku pribadi, kita nggak bisa mengubah semua orang menjadi seperti kita. Makanya aku ingin memulai dari hal paling sederhana saja. Aku ingin berubah dari diri sendiri, membuat banyak kegiatan positif yang bisa melibatkan banyak orang, yang bisa membuat orang-orang melihat dunia luar bahwa kita ini harus banyak bersyukur. Mungkin memang banyak orang yang kurang beruntung dari kita tapi karena mereka mensyukuri, mereka bisa hidup dengan apa yang mereka miliki. Kan yang bikin korupsi itu kemauan manusia itu sendiri.

Sanksi apa yang tepat untuk koruptor?

Ini yang menjadi tanda tanya besar di masyarakat. Orang yang nyuri ayam dibakar, orang yang ngambil speaker masjid yang kasusnya belum tentu benar, dibakar. Koruptor yang jelas-jelas terbukti makan uang rakyat masih bisa tidur nyenyak, dijemput mobil bagus, dan masih bisa keluar masuk secara bebas.

Kalau aku bilang koruptor sebaiknya disapu bersih aja hartanya. Ambil semua, simpan di bagian orang yang layak untuk menyitanya. Jangan sampai barang-barang sitaan dimanfaatkan orang-orang tertentu misalnya dijual dengan harga yang lebih murah. Jadi disimpan kalau perlu dicap untuk negara. Jadi biar mereka bersih cabut jabatannya. Mereka pantas mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup, tapi tidak untuk menjabat. Masih banyak orang-orang yang lebih pantas.

Pewawancara: Kurnia Ramadhana

Penulis: Liska Fauziah

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan

 

Tags