Dubes Inggris Sebut Indonesia Terbaik Dalam Komitmen Antikorupsi

Foto: Dok.ICW
Foto: Dok.ICW

Antikorupsi.org, Jakarta, 17 Mei 2018 – Indonesia disebut sebagai negara terbaik dalam komitmen antikorupsi. Pernyataan ini dikatakan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, dalam diskusi media dengan tema “Evaluasi Capaian Indonesia Atas Komitmen Antikorupsi Internasional” yang diadakan di Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia pada Rabu 2 Mei 2018 lalu.  

Kegiatan diskusi ini merupakan rangkaian acara International Anti Corruption Conference (IACC) yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Transparency International Indonesia (TII) dengan dukungan Royal Danish Ministry of Foreign Affairs (DANIDA).  Selain diskusi, acara juga dilanjutkan dengan kegiatan Lari Santai dengan tema “Berani Bergerak Untuk Perubahan” yang dilaksanakan pada Minggu 6 Mei 2018.

IACC sendiri adalah acara tahunan untuk menyatukan kepala negara, masyarakat sipil, sektor swasta, dan lainnya guna mengatasi tantangan yang semakin canggih akibat dari korupsi. IACC ke-18  tahun ini yang diselenggarakan oleh Transparency International akan diadakan di Copanhagen pada 22-24 Oktober 2018 mendatang.

Dalam diskusi media yang diadakan pada Rabu (2/5) lalu, salah satu hal yang dibahas mengenai capaian komitmen Indonesia dalam London Anti Corruption Summit (LACS). “Indonesia adalah salah satu negara yang paling baik dalam memenuhi komitmen LACS yakni dari 19 sudah 17 komitmen yang terpenuhi”, kata Moazzam.

Adapun lari santai antikorupsi diadakan pada Minggu (6/5) yang bertempat di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, telah diikuti oleh 258 pelari yang mendaftar secara online dan 94 pelari yang mendaftar secara on the spot. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.00 hingga 10.00. Jarak yang ditempuh pun tidak terlalu jauh, kurang lebih 2 km.

Tujuan diadakannya lari santai antikorupsi ini adalah untuk mengkampanyekan isu antikorupsi kepada masyarakat luas. “Kami mengusung tema ‘Berani Gerak Untuk Perubahan’ karena kami ingin menunjukkan bahwa kalau tidak berani melawan maka tidak akan ada perubahan di Indonesia”, kata Sigit Wijaya, staff Divisi Kampanye Publik ICW.

Tak hanya lari santai, kegiatan di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta juga diisi oleh penampilan music dari band Simponii dan talkshow dengan narasumber para duta besar dan perwakilan lembaga negara. Mereka adalah Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Inggris Moazzam Malik, penasehat KPK Mohammad Tsani Annafari, dan perwakilan Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan.

Transparency International dan local chapter di 27 negara memantau komitmen antikorupsi yang telah dibuat. “Pemantauan bisa dilakukan berdasarkan informasi yang dapat diakses publik baik dalam bentuk artikel media, pernyataan pemerintah, blog, ataupun situs web”, kata Duta Besar Inggris yang ternyata fasih Bahasa Indonesia.

Adapun Denmark selalu menjadi referensi berbagai budaya antikorupsi, demokrasi, dan tata kelola pemerintahan yang baik. Corruption Perception Index (CPI) selalu menempatkan Denmark sebagai negara terbersih dari korupsi. “Denmark memang sangat melestarikan budaya transparansi karena itulah kunci dari antikorupsi”, tambah Rasmus.

Penulis: Dewi

Editor: Emerson

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan